Uli Mayang

01 August 2012

BERCOCOK TANAM DI PEKARANGAN

selamat malam, selamat menunaikan ibadah shalat taraweh bagi yang melaksanakannya. hihihi. . . aku lagi discoun puasa soalnya. well hari ini aku cukup menikmati semua aktivitas ku. yang paling kusukai untuk hari ini adalah proses mempersiapkan media tanam untuk tanamannku. rencananya aku ingin memenuhi pekarangan rumah ku dengan tanaman.

(seluruh gambar yang ada pada postingan kali ini berasal dari eyang google)

 setelah berlalu lalang menusuri jejak jejak para pendekar yang telah dulu turun kemedan perang akhirnya aku mendapatkan sedikit pencerahan. well ku putuskan aku akan menanam sawi. alasannya simpel benihnya murah, perawatanya tidak ribet, dan paling sering di aplikasikan di rumah. :) media tanam yang ku gunakan sediri merupakan tanah di halamn ku yang gersang karena berupa pasir lalu ku campur dengan tanah yang bercampur dengan maaf kotoran  sapi yang ku minta dari tetangga. setelah itu ku campur rata, aduk aduk aduk. lalu tahap terakhir masukkan dalam polibag. kemudian kusiram :)

alasan pemilihan polibag sendiri di sebabkan keefisienan penggunaan polibag yang dapat di pindah kan sesuka hati dan juga di karnakan lahan pekarangan yang tidak memungkinkan untuk ku membangun sebuah kebun.



benihnya nya sendiri aku beli di toko pertanian. menurutku murah hanya Rp.9000,00 dan telah kutabur di satu polibag, menurut yang aku ketahui dari mbah google benih akan tubuh sekitar 3-4 minggu setelah penyemaian biji sawi. wah masih lama berarti baru dapat melihat tunas-tunasnya.

langkah selanjutnya setelah pembenihan adalah memindahkan benih kedalam polibag baru dengan tujuan memberi ruang gerak yang cukup agar benih dapat tumbuh subur. pada langkah ini hati-hati dan ketelatenan menjadi modal utama sebab akar dari bibit sawi tadi tidak boleh sampai putus. menurut pakar, polibag berukuran 15cm baik di isi 3-5 benih.

kemudian soal perawatannya sendiri cukup mudah kok, cukup di siram secara rutin 2 x sehari pagi dan sore (udah kayak dosisi minum obat aja). selain itu tiap seminggu sekali berikan suplemen berupa kompos atau pupuk organik.

terakhir tinggal menunggu panen. sawi dapat di panen pada usia 2 bulan. cara memanen sendiri berbeda beda. ada yang di cabut beserta akarnya dan ada juga yang di potong tepat dia atas permukaan tanah. ya selera, style dan kebutuhan tiap orang kan juga berbeda ya beb :)


NILAI PLUSH PLUS*

  • menanam itu bisa jadi alternatif lain menghabiskan waktu diwaktu senggang gini apa lagi puasa gini, kalau tidur saja ibadah apa lagi bekerja. iya kan? 
  • menanam di pekarangan bisa membantu menyediakan bahan pangan. jadi saat hendak masak tinggal petik di pekarangan dech. paling enak kalau tetanga juga ikutan menanam dengan jenis yang berbeda. bisa transaksi atau barter dech. hahah... 
  • memperkuat persediaan pangan negara. WHHAAATTT?? NEGARAA?? yups negara. bayangkan bila setiap lahan kosong di teras atau pun di apartemen. cukup satu tanaman saja di kalikan jumlah rumah yang ada. berapa besar pasokan makanan yang akan kita miliki? wahh uli sendiri tidak dapat membayangkan.
  • menghemat air dan memanfaatkan lahan dari pada halaman kosong mubasir kan lebih baik dimanfaatkan. dari segi penghematan air dan pemanfaatan lahan, bayangkan aja tiap sore demi mengurangi debu para mbak dan ibu menyiram halaman dengan air. dari pada di siram ke aspal atau tanah kosong mending di siram ke tanaman sayur. 
  • memanfaatkan barang bekas. lho lho lho kok barang bekas? seperti yang teman teman tahu kotoran hewan kadang tidak di pergunakan sebaik mungkin. tidak usah yang belibet, paling nyata saja. setiap sore atau pagi ketika kita menyapu kebanyakan daun kering yang jatuh berguguran di keringkan lalu di bakar. padahal sesungguhnya daun-daun itu dapat di jadikan pupuk dengan sedikit pengolahan. bahkan botol plastik dan sampah plastik yang sekiranya dapat dijadikan wadah tempat menanam pun berakhir begitu saja di tempat pembakaran.
  • mengurangi polusi, kita semua tahu bahwa tanamam menghasilkan oksigen. meningkatnya polusi yang semangkin merajalela menyebabkan tempat bersih semakin langkah. nah dengan menanam kita ikut serta membersihkan dan menciptakan lingkungan bersih 
  • menambah estetika. bandingkan halaman tandus dengan halaman rindang penuh tanaman. pasti lah mata lebih nyaman memandang halaman rindang. ketika pikiran jenuh pun dengan melihat hampparan tanaman tentunya mengurangi tingkat stres yang ada
  • tambahan pemasukan. ini dia yang paling jos dari yang jos. tidak menutup kemungkinan hasil panen milik kita di lirik orang lain bukan? kenapa tidak. bayangkan saja dengan selogan 'hidup sehat, kembali ke yang natural' banyak orang membeli bahan pangan kualitas paling buruk dengan harga selangit. harga selangit disebabkan cover makanan sehat 'hydrophonic' atau apalah itu. yang berembel - embel bebas pestisida.
  • menjaga kesehatan keluarga tercinta. seteperti yang dijelaskan poin sebelumnya ketika kita menanam, memanen, memasak dan menyajikannya pada keluarga kita secara tidak langung kita pun menlindungi kesehatan keluarga kita dari obat-obatan tanaman sejenis pestisida.
  • kepuasan pribadi. merupakan kepuasan pribadi berhasil memanen hasil dari apa yang kita tanam. wah yang ini hanya bisa dirasakan ketika kita telah memanen sendiri. uli tidak dapat mendeskripsikannya. jadi bila ingi tahu MARI MENANAM :)


2 comments:

  1. setujuuuuuuuuuuuuuuuu wah uli suka nanam juga. senangnya. tulisannmu ini komplit plit. ah jadi mo coba nanam sawi juga :D

    ReplyDelete
  2. itu yang saya inginkan
    mendapat keuntungan sekaligus , memperindah pekarangan

    ReplyDelete

Thanks for a nice comment

uli mayang.