04 May 2020

Puasa Ramadhan 2020 di Tengah Pandemi

Puasa-ramadhan-2020-di-tengah-pandemi-covid-19-bukber-bersama
foto reoni bukber UNP - G 2013
Ramadhan, saat yang di tunggu - tunggu muslim dunia. Khususnya mayoritas warga negara Indonesia. Tidak hanya yang beragama muslim, non muslim pun bahagia menyambut ramadhan. Ramadhan, ketika pulang kampung menjadi tradisi. Berkumpul bersama keluarga menjadi agenda wajib tiap tahun. Rumah - Rumah ibadah ramai dengan berbagai kegiatan mulai dari sembayang wajib berjamaah, tarawih, tadharus, hingga masak - memasak untuk takjil buka bersama di masjid.  Jalan - Jalan raya yang selalu padat ramai, Anak anak bermain riuh dengan segala bentuk bunyi bunyian. Ramadhan identik dengan saat dimana semua berbahagia, berpesta, bersiap menyambut hari kemenangan. Namun semua gegap gempita ramadhan kali ini, tak seheboh tahun sebelumnya. Tahun ini 2020, seluruh dunia bertirakat. Puasa Ramadhan 2020 di tengah pandemi membuat kita harus berbeda dengan tradisi sebelum nya.



Himbauwan pemerintah untuk menekan laju  penyebaran Covid 19, guna memutus mata rantai di berlakukan. Pembatasan sosial bersekala besar kami patuhi. Tahun ini kami tidak mudik seperti tahun sebelumnya, sembayang tarawih di rumah saja, tidak ada buber reoni kumpul - kumpul, Jalan - jalan sore agenda ngabuburit pun kami tinggalkan. 
Nasi-tumpeng-putih-biasa-puasa-ramadhan-bukber-pandemi
dsp pare 2014
Masih membekas betul di ingatan ku, pergi ke surau shalat tarawih dengan niat mendapatkan tanda tangan pak khatib, mengatri bersama anak - anak lainnya untuk memenuhi tugas sekoah. Seolah bernostalgia pemandangan ini sangat ku sukai. Sayang, puasa kali ini tak tampak kegiatan tradisi itu. Bada magrib, seolah menang perang, anak - anak kampung kami akan menyulut meriam bambu. Ledakannya membuat Ibu - Ibu yang memiliki anak bayi mengomel. Dan sayangnya, lagi - lagi aku merindukannya. Tahun ini ku rasa sepi sekali, tidak ada suara - suara meriam api, petasan banting bahkan kembang api indah di langit. ah, aku rindu.

Sebagai anak kecil tentu saja bahagia nian hati ini di bulan ramadhan. Sekolah libur, ada jajan gratis di mana - mana. Shalat magriban di surau dapat takjil, keluar jalan - jalan sore di jalan raya juga ada pembagian takjil gratis. Para pedagang bergeliat, jiwa - jiwa entrepreneur dadakan solah bangkit. Trotoar jalan raya ramai. para penjualan menjajahkan berbagai jenis makanan, pembeli pun tak kalah banyaknya. Tahun ini, puasa kali ini ku lihat para pedagang banyak yang sambat (mengeluh) jualan sepi. aih, sedihnya mengingat mereka pasti punya keluarga, ada anak - anak yang sangat menanti moment ini. Seolah tradisi, yang entah dari mana asalnya. Anak - anak akan berlebaran dengan pakaian baru. ah sedih, mengingat banyak saudara kami yang kehilangan pekerjaan di tahun ini.
mudik-ramadhan-lebaran-ditengah-pandemi-2020-puasa-kampung-halama
foto lebaran tahun2014 di kampung
Puasa di masa covid - 19 tentu berbeda antar rumah tangga. Keluarga yang keuangan financial nya kuat akan mensyukuri waktu ini, dapat berkumpul bersama keluarga inti menjadi lebih intim. Akan beda rasanya dengan keluarga yang menggantungkan hidup pada pendapatan harian. Tapi yang jelas semua merasa prihatin. Puasa di tengah pandemi untuk saya sendiri tidak terlalu berpengaruh besar dari sisi ekonomi, suami alhmdullilah masih bekerja. Walau ada THR tidak dapat. sukur bagus masih kerja kan?

Puasa Ramadhan 2020 di tengah Pandemi ini mengajarkan saya banyak hal. Prihatin, simpati dan empati. Tanggal 13 Mei mendatang adalah ulang tahun anak saya. Jauh - jauh hari, bahkan bulan saya sudah menyisihkan tabungan untuk merayakannya. Tapi, rasanya tidak etis buat saya merayakan pesta di saat tetangga saya kesulitan. Mungkin saya hanya akan membeli jajan dan membagikan kepada anak - anak tetangga saja. Fyi, ada lahan kosong di sebelah rumah, anak - anak biasa bermain layangan di sana. Rencana akan saya bagikan saja, seraya meminta doa untuk kesehatan si kecil. 

Puasa di tengah maraknya virus corona membuat saya tidak memiliki angan - angan lebih. Tidak ada, saya hanya berharap pandemi segera berlalu. Kita bisa bangkit lagi, tahun depan semoga bisa bertemu dengan Ramadhan yang ceria. Semoga kita semua sehat selalu.

salam sayang
uli mayang

No comments:

Post a Comment

Thanks for a nice comment

uli mayang.