15 June 2020

Review vienna purifying black mud Dan cucumber eye Pad

Hallo,
Review-vienna-purifying-black-mud-30ml-Dan-cucumber-eye-Pad

Kali ini uli ingin berbagi review pengalaman menggunakan brand lokal Vienna. Kenapa menggunakan brand Vienna ini awalnya karena tertarik dengan harganya yang murah. Jadi sewaktu belanja bulanan ke toserba saya melihat rak kosmetik berisi masker dan terkesima dengan brand Vienna yang ternyata banyak sekali varian maskernya. Mulai dari masker wajah, masker mata, masker payudara dll. Harga Pell off black mud vienna 30 ml ini di bandrol jauh lebih murah dari brand lain harganya yaitu Rp 18.000,~ di toko Dinasti pare. Sementara di eccomer (shopee mall Rp 22.000,-). Ya jelas saya bahagia lah, jika di bandingkan masker tissue sekali pakai masker peel off ini sangat jauh lebih ekonomis. 

Alasan ke dua karena ini brand  lokal dan ketiga brand ini terdaftar BPOM. Hitung - hitung mendukung brand lokal. Dari pada menggunakan brand impor yang belum jelas keamanannya. Saya lebih merasa aman menggunakan brand yang ada nomor BPOM nya. Ini nomor BPOM nya saya cek ternyata tembus. Ahh~~ bahagia sekali. Bisa berhemat dan aman. Sekarang tinggal cocok atau tidak di kulit saya. 

01 June 2020

Bagaimana saya menjadi blogger dan perjalanannya

bagaimana-saya-menjadi-blogger-dan-perjalananya-peralatan-blog

Akhirnya saya menulis tentang ini juga, setelah lama cuma di angan - angan terbitlah entri Bagaimana saya menjadi blogger. Sebelum itu mari kita napak tilas flash back dulu. Awal mula saya menulis karena teman saya yang hitz pada jaman sekolah dulu mbag Tirza sedang gandrung dengan kambing jantan karya Raditya Dika. Jadi ada sebuah buku dengan judul kambing jantan, yang ternyata di adaptasi dari blog si-mpu-nya. Saya yang waktu itu cupu, Hanya ikut nebeng baca buku saja. Saya bukan tipe cewek yang up to date, tidak mengerti sama sekali tentang perkembangan anak gaul. Bahkan internet pun saya gagap, yang mengenalkan saya dengan internet ya mbag Tirza ini. Nah karena buku kambing, akhirnya saya ikut - ikutan ke warnet baca blog nya si Raditya. 

Jaman dulu, ada sebuah media sosial yang keren banget namanya Friendster (FS). FS ini kalau sekarang bisa di katakan sekelas Facebook lah ya. Kembali lagi karena saya anak kuper, yang membuatkan dan mengajarkan saya ya tetep mbag Tirza. Nah berhubung saya sudah belajar dan bisa mengoprasikan Friendster. Saya jadi mulai senang belajar tentang java skrip demi tampilan halaman FS yang cute. Karena buat ganti layout, masukin music, dan pasang tulisan cantik berglitter - glitter menggunakan kode java akhirnya saya mulai suka dengan internet.


tampilan frienster dari google yonulis.com