04 August 2020

share pengalaman mengajar anak membaca sejak dini tanpa les (4 tahun bisa membaca)

share-pengalaman-mengajar-anak-membaca-sejak-dini-tanpa-les-(4-tahun-bisa-membaca)

setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda. setiap anak adalah karunia yang istimewa. orang tua tidak boleh memaksakan kesamaan kemampuan pada setiap anak. Namun ada standar kemapuan yang harus di miliki dan di penuhi setiap anak saat ini. Misalnya untuk dapat di terima di sekolah dasar (SD) saat ini setiap anak di wajibkan dapat menulis dan membaca. Mau tidak mau kemampuan Calistung (baca tulis hitung) harus di miliki anak. akhirnya kemampuan ini di genjot di tingkat Tanam Kanak - Kanak (TK).  Tapi seperti yang saya katakan sejak awal setiap anak adalah istimewa. Bakat minat dan daya tangkap setiap anak berbeda. Apalagi usia dini bukan lah usia yang tepat untuk anak di ajari secara kaku - formal, dunia bermain masih milik mereka. Dan setau saya dinas pendidikan telah melarang anak TK di ajarkan membaca. Maka dari itu banyak orang tua yang memutuskan mencarikan pelajaran tambahan di luar berupa les calistung bagi putra putri nya. 

Nah menurut saya pribadi, anak akan sangat tertekan jika pengajaran calistung baru di perkenalkan dan di ajar di taman kanak - kanak. Istilahnya Belajar maraton. sementara, untuk les saya kurang setuju karena rasanya sudah terlalu banyak kegiatan bagi putra saya. Fyi, anak saya mengalami speeach delay (keterlambatan bicara) sehingga selain sekolah di Paud anak saya juga mengikuti treatment. Maka solusinya saya sebagai orang tua yang harus aktif memperkenalkanan anak dan menstimulus anak dengan hal yang berhubungan dengan kemampuan membaca sejak dini.

Ada berbagai cara menstimulasi kemampuan anak yang bisa di lakukan orang tua di rumah. Dari pengalaman pribadi, anak saya Kaivan (putra saya) yang sekarang berusia empat tahun dua bulan (4.2) sudah mampu membaca sederhana dengan huruf campur (alfabeth kecil dan kapital). Berikut ini 5 step cara saya mengajar anak membaca sejak dini di rumah tanpa les.