01 October 2021

Byan prawidhi arkanza wistara

 Hi

Cerita_pengalaman_melahirkan_di_masa_pandemi_covid19
Let me introduce my second son Bryan Prawidhi Arkanza Wistara. Alhamdulillah, puji sukur anak kedua lahir dengan sehat dan selamat. Ya walau sedikit ada drama. 😁 Lahir dengan berat 3.00 kg dan panjang 51 cm. Lahir selisih 2 HPL (hari dari hari perkiraan lahir). Ya nama nya saja perkiraan bukan hari pasti lahir, jadi ya wajarlah kalau maju mundur. 
Cerita_Pengalaman_melahirkan_normal_dengan_induksi
Proses melahirkannya saya ceritakan ya, sekalian buat kenang - kenangan. Hari Rabu pagi suami berangkat ke Surabaya, pesannya nanti kalau kerasa mau melahirkan langsung hubungi. Pak suami nanti ijin pulang. Nah pas 07.00 WIB waktu saya ke kamar mandi ada flek lendir coklat. Karena ini anak kedua saya langsung tau "oh ini tanda mau pembukaan" 

Mulai lah saya melakukan segala sesuatu yang katanya bisa membantu mempercepat pembukaan seperti jalan - jalan, jongkok - jongkok yang katanya bisa membuat bayi cepat masuk panggul. Nah pukul 20.00 WIB kami berangkat ke klinik tempat saya ingin melahirkan (dulu anak pertama di sini) dan ternyata tensi saya 160/110 yang artinya preklamsia. klinik tidak berani menggambil resiko sehingga saya di tolak dan di suruh ke rumah sakit.

"Rasanya kecewa, karena sudah dari awal ingin melahirkan di klinik ini dan sudah kontrol tiap bulan juga di sini"

Pengalaman_melahirkan_normal_byan_prawidhi_arkanza_wistara

Jam 9 malam saya masuk rumah sakit dan kebetulan ada dokter spesialis kandungan yang sedang praktek. Akhirnya saya di USG dan kata dokter bayi nya belum masuk panggul. Berhubung ini kehamilan ke dua jadi masih bisa di tunggu. Andaikan ini kehamilan pertama dan si baby belum masuk panggul kata dokter harus di sesar. 

Dokter berkata jika belum ada flek bisa di pastikan sesar. Karena percuma juga di rangsang menggunakan Induksi jika belum ada pembukaan. Yang ada nanti merasakan sakit kontraksi dan ujung ujungnya tetap sesar. Untungnya pagi tadi sudah flek, maka di cek oleh bidan yang mendampingi dokter. Alhamdulillah puji sukur sudah pembukaan satu. Akhirnya di beri pilihan induksi atau sesar. 

Kata dokter jika sampai pagi tidak bertambah pembukaannya maka akan di sesar besok pagi dan malam ini harus langsung masuk kamar. 

Keluar dari ruang praktek dokter kandungan saya di swab di colok idungnya. Di ambil sampel darah dan urinnya. Sambil menunggu hasil saya berbaring di ruangan laktasi hingga Jam 10 malam baru masuk kamar, di pasang dua infus. Satu untuk menurunkan tensi dan anti kejang, satunya lagi infus induksi. Sekalian di pasang katater. "Ughh rasanya enggak enak dan sangat mengganggu menggunakan katater." Malam nya saya tidak bisa tidur nyenyak. Waktu terasa berjalan sangat lambat dan ketidaknyamanan. 

Btw hasilnya tes adalah negatif COVID 19, urin +1 ada gula di air seni. Negatif HIV. 
Aneh juga karena selama masa kehamilan saya selalu kontrol dua kali dalam sebulan. Satu di bidan dan satunya USG di dokter dan selalu tensi saya normal. Bahkan saya juga melakukan ANC terpadu di puskesmas. Dan hasilnya semua negatif. 
Terkahir seminggu sebelum melahirkan tesnya. Entahlah.. 

melahirkan_normal_dengan_induksi_karena_tensi_tinggi
Katater untuk menampung air seni

Ok lanjut, Jam 5 pagi suster datang dan mengecek lagi tensi, tensi turun menjadi 135. Pembukaan bertambah menjadi tiga. Lalu saya di bawa ke ruang bersalin, di ruangan bersalin infus induksi di percepat tetesannya. Suster mengabari dokter jika pembukaan saya bertambah dan kata dokter kemungkinan lahir sekitar jam 10 pagi. 

Perut saya ternyata mules tidak karu - karuan. Rasanya sakit sekali sampai sulit mengatur nafas. Bidannya bilang jangan teriak nanti tenaganya habis. Atur nafas saja. Jam tujuh kurang pagi hari rasanya udah tidak tahan. Saya ngeden terus menerus. Ternyata sudah pembukaan sepuluh siap melahirkan. 

"Beneran melahirkan normal itu jauh lebih enak di bandingkan induksi. Rasanya super sakit mulesnya". Ini pendapat pribadi saya, ketika melahirkan pertama rasanya masih bisa mengatur nafas, kontraksi masih bisa di atur. Sedangkan tanya melahirkan di induksi itu kontraksi terjadi terus menerus seolah tanpa Jedah. 

Berbeda dengan melahirkan pertama yang mengeden tiga kali si baby lahir. Melahirkan kedua ini saya mengeden entah berapa kali banyaknya. Sampai teriak. Dan dengan santai nya bidan menggunakan sarung tangan dan menyiapkan alat - alat medis untuk membantu persalinan. Setelah banyak kali mengejan akhirnya si baby lahir. 

Rasanya vagina sakit sekali. Panas. Tapi bukan itu yang buat saya deg deg ser. Saya deg deg an karena merasa aneh bayi nya kok tidak menangis. Aduh kenapa ya bayi nya?

Untungnya suami saya di samping saya memberi tau si bayi ternyata lahir "bungkus". Lahir dengan kantung nya. Air ketuban saya tidak pecah dan tidak di pecahkan Bu bidan saat menjelang melahirkan. Baru setelah di luar dan di buka bungkusnya si bayi menangis.

Pantas saja rasanya susah sekali keluar walau sudah mengejan berkali - kali ternyata lahir dengan air ketuban / bungkus. Jadi tepat jam 7 pagi si baby lahir. Setelah melahirkan baby byan di bersihkan dan di adzani ayahnya sambil menyusu. Inisiasi menyusui dini. Setelah melahirkan di ruang persalinan kurang lebih jam 10 pagi saya di pindahkan ke kamar. 
melahirkan_normal_dengan_induksi_karena_tensi_tinggi_preeklamsia
Kakak Ipan pertama kali berjumpa adek byan


Sedih juga rasanya melahirkan dimasa pandemi karena tidak ada yang menjenguk. Di rumah sakit tidak di perbolehkan banyak penjenguk. Saya hanya berdua dengan suami mengurus si baby selama di rumah sakit. Selain badan yang masih sakit semua, ada tanggungan bayi, saya pun tidak bisa bebas bergerak karen masih menggunakan katater. Tensi tinggi saya tidak turun - turun. Untungnya ASI saya keluar jauh sebelum melahirkan sehingga bisa bagi tugas dengan suami. Saya menyusui suami yang mengganti popok. 

Yaps kurang lebih begitulah proses melahirkan anak kedua saya si byan. Mohon doa nya semoga byan sehat selalu jadi anak Soleh yang berguna bagi Nusa, bangsa, negara dan agama. Aaammmmiiiinnnn


2 comments:

  1. Selamat ya mbak. Senengnya ada anggota baru dalam keluarga. Sehat bahagia selalu

    ReplyDelete

Thanks for a nice comment

uli mayang.