09 May 2020

4 Nikmat Puasa Di tengah pandemi

4-nikmat-puasa-di-tengah-pandemi-covid-19-pohon-jagung-ilalang

Hallo, Masih berjuang berusaha melindungi diri sendiri dan keluarga dari penyebaran covid - 19 dengan di rumah saja. Menjalankan bulan suci Ramadhan tahun ini dengan penuh syukur. yaps!. Walau banyak hal berubah dan berbeda dengan tradisi ramadhan tahun - tahun sebelumnya, namun kami tetap berusaha mensyukuri segala yang ada. Tahun ini kami belajar banyak tentang kehidupan. Ada banyak, bahkan tak terhitung hal yang sebenarnya patut di syukuri dari merebaknya corona virus ini. Namun khusus kali ini saya hanya akan membahas 4 nikmat puasa di tengah pandemi. Mau tahu apa saja, yuk langsung saja:


Waktu berkumpul bersama keluarga lebih banyak
Bukber (buka bersama), seolah rutinitas yang selalu ada saat ramadhan. mulai dari bukber SMP, SMA, Kuliah hingga teman kantor dan genk. Berkat ini juga, bukber bersama orang terkasih atau keluarga inti sering terlewatkan. Alhamdullilah berkat pandemi ini waktu bukber selalu bersama keluarga. Waktu yang seolah selalu padat, menjadi selalu ada. Hampir semua kegiatan perpusat di rumah, sehingga puasa kali ini benar - benar terasa seperti Quality time bersama keluarga.

Jika ibadah teraweh yang biasanya ke musolah menjadi di rumah saja, di pimpin, di imami seorang kepala rumah tangga. Jika biasanya jarang terjadi percecokan karena jarang berjumpa. puasa kali ini nyata sekali suasana percecokan khas keluarga. Mulai dari rebutan kamar mandi, rebutan remot Tv hingga kegiatan iseng jahil karena jenuh. Puasa di tengah pandemi ini membuat rasa kekeluargaan semakin erat. Suara rumah selalu riuh. Rumah menjadi benar - benar rumah, bukan hotel. Hotel yang hanya di jadi kan tempat beristirahat saja. 

Lebih berempati dan Hemat
Jika puasa tahun sebelumnya yang ada di benak saya adalah ngabuburit sambil cangkruk atau cuci mata di tempat belanja, maka berbeda dengan tahun ini. Tahun ini saya berusaha semaksimal mungkin diam dan tenang. Jika tahun lalu sudah jauh hari bingung mencari referensi Pakaian lebaran yang hendak  di jahitkan, sarimbit sekeluarga. Tahun ini saya tidak membeli pakaian baru. Lebaran di keluarga saya identik dengan waktunya berbahagia. Rumah di percantik dengan cat baru, perabot yang di update dll. Tahun ini kami sekeluarga tenang. Bukan apa - apa, hanya rasanya tidak pantas kami berbahagia sendiri. Sakit hati ini, saat kami berbelanja bersama tetangga di abang sayur. Saya membeli tempe satu papan, tetangga saya beli setengah. Padahal saya tau biasanya beliau juga beli satu papan. aih rasanya, Tapi hendak membelikan juga sungkan. Takut menyinggung peresaan beliau.

Puasa di tengah pandemi seperti ini, kita benar - benar di ajari untuk ikut prihatin. Saat biasanya kita hanya mendengar berita orang jauh yang ke sulitan, saat ini di depan mata kita banyak sekali yang kesulitan. Banyak tetangga yang mayoritas supir kehilangan perkerjaan. Sebisa mungkin kami berusaha menjaga perasaan mereka dan membantu. Apa pun yang kita punya, sekecil apa pun bantuan itu saat ini bermakna. Dengan catatan tentu saja dengan adab yang baik. 

Berkat menjaga perasaan, saya bisa berhemat. Ulang tahun anak saya yang seharusnya di rayakan, tidak jadi di rayakan. Saya tidak mengecat rumah, tidak membeli pakaian baru. pokonya sebisa mungkin tenang. Pelajaran ini meyakinkan saya jika saya sangat sangat beruntung.
bunga-anggrek-ungu-dendrobium-4-nikmat-puasa-di tengah-pandemi-kata-motivasi

Lebih banyak waktu untuk beribadah
Hal yang di syukuri saat puasa di tengah pandemi adalah saya memiliki banyak waktu untuk beribadah. Jika puasa tahun lalu, saat mendekati minggu trakhir begini saya sudah persiapan mudik,. Jika mudik artinya musafir dan mokel (tidak puasa). Tahun ini saya tidak punya alasan itu. Puasa lanjut terooss, satu - satunya alasan tidak puasa adalah menstruasi semata. #tidakMudik

Jika puasa tahun - tahun lalu terlalu heboh dengan berbagai acara buber makan di luar, hingga kerjaan di luar. tahun ini jauh lebih tenang. Jadwal kerja pada waktu jam sibuk, menjadi jam longgar. biasanya pukul delapan pagi hingga jam sepuluh adalah waktunya janjian bertemu orang. sekarang jam segini waktunya meeting menghadap yang menciptakan, sujud pada Tuhan pemilik alam semesta. Puasa di tengah pandemi itu lebih untung. Untung karena sosial distancing dan physical distancing. Jadi no gibah - gibah, lah kan tidak ada temennya. 

Bisa melakukan hobby
Berkat puasa di tengah pandemi saya akhirnya memberanikan diri ikutan challange menulis. Menulis merupakan hobby saya sejak dulu, tapi sejauh ini saya jarang sekali memaksakan diri dalam hal menulis. Berkat pandemi ini saya jadi tertantang dan bisa ikut join coba- coba lomba menulis. Heheh.. ternyata seru dan capek juga. Melakukan hobby selain menyenangkan, juga baik untuk menghalau keinginan saya untuk scroll - scroll teman saya di sosial media. Dengan melakukan hobby saya menulis, saya sekaligus mengasa kemampuan menulis dan belajar menambah wawasan. 

Berkat tantangan challenge saya jadi membaca banyak informasi tentang covid - 19. Selain menjadi bahan tulisan juga sebagai safety untuk saya dan keluarga. Melakukan hobby juga membunuh waktu dengan cepat, pas sekali sebagai cara ngabuburit baru. Ehh, tiba tiba saja sudah adzan.

Nah ini lah 4 nikmat puasa di tengah pandemi versi uli myang blog. Teman- teman bagaimana? apa nikmatnya ? semoga tulisan ini bermanfaat dan sekian dulu sampai jumpa lagi di postingan berikutnya
salam sayang
uli mayang

No comments:

Post a Comment

Thanks for a nice comment

uli mayang.